Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) adalah
penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan
sehat.Hal ini menyebabkan peradangan kronis jangka panjang.Dari segi
bahasa, Eritematosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik berarti tersebar
luas diberbagai organ tubuh.
Pada
setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda.
Beratnya penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit
yang menimbulkan kecacatan, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang
muncul dan organ yang terkena.
Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Sistemik Lupus
Eritematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau
sistem internal manusia.Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini
adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap
rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau
semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri.
Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan
kekebalan tubuh berlebihan).
Jenis
penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus
Lupus, seringkali disebut discoid yang memengaruhi kulit. Kedua,
Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit,
persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah,
jantung, ginjal, hati, otak, dan
syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan
tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang.
Gejala Penyakit Lupus atau Sistemik Lupus
Eritematosus
Beberapa Gejala penyakit lupus yang umum
dijumpai adalah:
- Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
- Gejala umum penyakit lupus penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
- Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit lupus, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Penyakit Lupus.
- Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit lupus ini
- Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Solusi
Terbaik dan Aman Pengobatan Sistemik Lupus Eritematosus Dengan Xamthone
Apa
itu xamthone Amazing Juice For Amazing Health!!!!
Xamthone merupakan sebuah merek produk minuman
kesehatan yang berasal dari buah manggis
kulaitas nomor 1 . Xamthone di formulasikan dari nutrisi murni buah
manggis , buah eksotik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Khasiatnya tidak di ragukan lagi.
Mengapa xamthone jus
manggis memiliki kemampuan mengobati Sistemik Lupus Eritematosus
Pertanyaan ini terjawab dengan penelitian
terkini yang membuktikan bahwa manggis mengandung antioksidan yang sangat kuat
yaitu xanthone, melebihi beberapa kali lipat dari kekuatan vitamin c dan E .
Khasiat Xanthone bukan hanya antioksidan, tetapi juga
antikanker.Ekstrak kulit manggis bersifat antipoliferasi yang untuk menghambat
pertumbuhan sel kanker.Selain itu ekstrak itu
juga bersifat apoptosis penghancur sel kanker.Xanthone mampu merawat
beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan,
penyakit paru-paru, dll.Xanthone dalam kulit
manggis juga ampuh mengatasi penyakit
TBC, ashma, leukemia, antiinflamasi dan antidiare.
Faedah
lain manggis sebagai antijamur dan antibakteri penyebab jerawat.
Tak cuma
daging buah manggis yang kaya akan akan vitamin V-66 mg, tetapi juga kulit nan
multi khasiat. Antikanker, antioksidan, mujarab mengatasi jantung koroner dan
mengatasi HIV.
Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit
autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap
autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun,
menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh.Perjalanan penyakitnya bersifat
episodik (berulang) yang diselingi periode sembuh.
Pada
setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda.
Beratnya penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit
yang menimbulkan kecacatan, tergantung dari jumlah
dan jenis antibodi yang muncul dan organ yang terkena.Perjalanan penyakit LES
sulit diduga dan sering berakhir dengan kematian.
Karenanya LES harus dipertimbangkan sebagai diagnosis
banding bila anak mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya, artralgia,
anemia, nefritis, psikosis, dan fatigue.Penyebab terjadinya LES belum
diketahui.Berbagai faktor dianggap berperan dalam disregulasi sistem imun. Pada anak perempuan, awitan LES banyak
ditemukan pada umur 9-15 tahun
Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit
autoimun sistemik yang ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap
autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan disregulasi sistem imun,
menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh.Perjalanan penyakitnya bersifat
episodik (berulang) yang diselingi periode sembuh.
Pada
setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda.
Beratnya penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit
yang menimbulkan kecacatan, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang
muncul dan organ yang terkena.Perjalanan penyakit LES sulit diduga dan sering
berakhir dengan kematian.
Karenanya LES harus dipertimbangkan sebagai diagnosis
banding bila anak mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya, artralgia,
anemia, nefritis, psikosis, dan fatigue.Penyebab terjadinya LES belum
diketahui.Berbagai faktor dianggap berperan dalam disregulasi sistem imun. Pada anak perempuan, awitan LES banyak
ditemukan pada umur 9-15 tahun
Penatalaksanaan
Penatalaksaan
LES harus mencakup obat, diet, aktivitas yang melibatkan banyak ahli.Alat
pemantau pengobatan pasien LES adalah evaluasi klinis dan laboratoris yang
sering untuk menyesuaikan obat dan mengenali serta menangani aktivitas
penyakit.Lupus adalah penyakit seumur hidup, karenanya pemantauan harus
dilakukan selamanya.
Tujuan pengobatan LES adalah mengontrol manifestasi
penyakit, sehingga anak dapat memiliki kualitas hidup yang baik tanpa
eksaserbasi berat, sekaligus mencegah kerusakan organ serius yang dapat
menyebabkan kematian. Adapun obat-obatan yang dibutuhkan seperti:
- Antiinflamasi non-steroid
Untuk pengobatan simptomatik artralgia nyeri sendi). - Antimalaria
Diberikan untuk lupus diskoid. Pemakaian jangka panjang memerlukan evaluasi retina setiap 6 bulan. - Kortikosteroid
Dosis rendah, untuk mengatasi gejala klinis seperti demam, dermatitis, efusi pleura. Diberikan selama 4 minggu minimal sebelum dilakukan penyapihan.
Dosis tinggi, untuk mengatasi krisis lupus, gejala nefritis, SSP, dan anemi hemolitik. - Obat imunosupresan/sitostatika
Imunosupresan diberikan pada SLE dengan keterlibatan SSP, nefritis difus dan membranosa, anemia hemolitik akut, dan kasus yang resisten terhadap pemberian kortikosteroid. - Obat antihipertensi
Atasi hipertensi pada nefritis lupus dengan agresif - Kalsium
Semua pasien LES yang mengalami artritis serta mendapat terapi prednison berisiko untuk mengalami osteopenia, karenanya memerlukan suplementasi kalsium.
Diet
Restriksi
diet ditentukan oleh terapi yang diberikan.Sebagian besar pasien memerlukan
kortikosteroid, dan saat itu diet yang diperbolehkan adalah yang mengandung
cukup kalsium, rendah lemak, dan rendah garam.Pasien disarankan berhati-hati
dengan suplemen makanan dan obat tradisional.
Aktivitas
Aktivitas
Pasien
lupus sebaiknya tetap beraktivitas normal.Olah raga diperlukan untuk
mempertahankan densitas tulang dan berat badan normal. Tetapi tidak boleh
berlebihan karena lelah dan stress sering dihubungkan dengan kekambuhan.
Pasien disarankan untuk menghindari sinar
matahari, bila terpaksa harus terpapar matahari harus menggunakan krim
pelindung matahari (waterproof sunblock) setiap 2 jam.Lampu fluorescence juga
dapat meningkatkan timbulnya lesi kulit pada pasien LES.
Diagnosis
Kriteria diagnosis SLE menurut ARA (American
Rheumatism Association):
- Eritema malar (butterfly rash)
- Ruam diskoid
- Fotosensitivitas
- Ulserasi mukokutaneus oral atau nasal
- Artritis non erosif
- Nefritis (proteinuria >0,5 g/ 24 jam dan sel silinder +)
- Ensefalopati
- Pleuritis atau perikarditis
- Sitopenia
- Imunoserologi (Antibodi antidouble stranded DNA, Antibodi antinuklear Sm)
- Antibodi antinuklear (ANA)
Empat dari 11 kriteria positif menunjukkan 96%
sensitivitas dan 96% spesifisitas;
Salah satu butir pernyataan cukup
Diagnosis banding harus memikirkan kemungkinan infeksi, keganasan, paparan toksin dan penyakit multisistem lainnya.
Prognosis
Salah satu butir pernyataan cukup
Diagnosis banding harus memikirkan kemungkinan infeksi, keganasan, paparan toksin dan penyakit multisistem lainnya.
Prognosis
Beberapa tahun terakhir ini prognosis penderita
lupus semakin membaik, banyak penderita yang menunjukkan penyakit yang
ringan.Wanita penderita lupus yang hamil dapat bertahan dengan aman sampai
melahirkan bayi yang normal, tidak ditemukan penyakit ginjal ataupun jantung
yang berat dan penyakitnya dapat dikendalikan.
Angka harapan hidup 10 tahun meningkat sampai
85%. Prognosis yang paling buruk ditemukan pada penderita yang mengalami
kelainan otak, paru-paru, jantung dan ginjal yang berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar