BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wanita sehat secara normal akan mengalami suatu proses
degenerasi yang dinamakan menopause. Proses ini sering menimbulkan
gejala-gejala yang dirasakan tidak menyenangkan. Oleh karena itu sangatlah
penting bagi setiap wanita untuk benar-benar memahaminya. Sekitar separuh dari
semua wanita berhenti menstruasi antara usia 45 dan 50, sekitar seperempat
berhenti sebelum umur 45 tahun, dan seperempat lainnya terus menstruasi sampai
melewati umur 50 tahun.
Selanjutnya, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk
membuat kehidupan saat menopause ini sedikit lebih mudah adalah dengan diet
menopause yang dapat membantu untuk energi tubuh, mengendalikan berat badan dan
mencegah sejumlah kondisi yang dapat menjadi lebih terlihat pada saat proses
penuaan terus berlanjut. Terapi Sulih Estrogen (TSH) serta olahraga yang
teratur juga dapat mengurangi beban pada saat terjadinya proses menopause ini.
Untuk lebih jelasnya, akan dibahas pada pokok pembahasan.
1.2
Rumusan
Masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan Menopause ?
b.
Apa saja tanda awal dari Menopause ?
c.
Apa saja gejala – gejala dari menopause ?
d.
Apa yang dimaksud dengan upaya promotif dan preventif ?
e.
Apa yang dimaksud dengan health
promotion?
f.
Apa yang dimaksud dengan spesifik
protection?
g.
Apa yang dimaksud dengan Early Diagnosis and Promtreatment?
h.
Apa yang dimaksud dengan Disability Limitaton ?
i.
Apa yang dimaksud dengan Rehabilitation ?
1.3
Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui upaya promotif dan
preventif pada menopause
B. Tujuan
Khusus
§ Untuk
mengetahui tentang health promotion
§ Untuk
mengetahui tentang general dan
specific protection
§ Untuk
mengetahui tentang early diagnosis dan prompt treatment
§ Untuk
mengetahui tentang disability limitation
§ Untuk
mengetahui tentang rehabilitation
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menopause
a. Definisi
Menopause
berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis yang menggambarkan berhentinya
haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap tidak berguna dan
tidak menarik lagi.
Webster’s
Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan menopause sebagai periode
berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50
tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid
sama sekali. Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami menstruasi. Masa
pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause timbul
kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif seperti
panas, berkeringat dan palpitari, gangguan psikis berupa labilitas emosi dan
gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang.
Menopause
didefinisikan secara klinis sebagai suatu periode ketika seorang wanita tidak
lagi mengalami menstruasi karena produksi hormonnya berkurang atau berhenti.
Menopause merupakan suatu fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai
dengan berhentinya masa subur
2.2 Tanda
Awal Menopause
a. Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita
dengan menjelang menopause adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget
sehingga jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual suami,
rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan seksual menurun dan sulit
mencapai kepuasan (orgasme), dan juga merasa tidak berguna dan tidak
menghasilkan sesuatu,merasa memberatkan keluarga dan orang lain.
b. Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita
mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit
mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam,
kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat
menimbulkan perubahan kerja usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan
makin berkurang. Kerja usus halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan
gangguan buang air besar berupa obstipasi.
Perubahan yang terjadi pada alat
genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama
menipis yang menyebabkan mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama).
Daerah sensitive makin sulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat
menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh
karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran,
artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang
terutama terjadi pada persendian paha.
2.3 Gejala – Gejala pada
Menopause
Gejala-gejala dari menopause
disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan
tubuh memberikan reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala,
sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan
sampai berat. Hal ini adalah normal.
Berkurangnya kadar estrogen secara
bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan
hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika
menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium. Perubahan hormonal pada tubuh
tersebut berakibat munculnya gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada
punggung, pengeringan pada vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan
seksual), sulit menahan kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga
menimbulkan stres, selain itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan
kecenderungan peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan &
peningkatan kadar kolesterol.
Pada jangka panjang keluhan akibat
menurunnya kadar estrogen ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia tipe
Alzheimer,stroke,kanker usus
besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
j. Penyakit
Bagi kebanyakan wanita
keluhan-keluhan tersebut terutama yang bersinggungan dengan kehidupan
sehari-hari dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup & rasa
percaya diri. Untuk itu perlu penanganan menopause yang tepat dalam
menghadapinya.
2.4 Upaya
Promotif dan Preventif
Promotif adalah usaha mempromosikan kesehatan
kepada masyarakat. Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu,keluarga, kelompok dan masyarakat. Setiap individu berhak untuk
menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di
segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
Program
kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah merupakan “Health program for
survival”, sedangkan yang menekankan pada upaya promotif dan preventif
merupakan “Health Program for human development”.
Preventif dalam
garis besarnya usaha-usaha kesehatan, dapat dibagi dalam 3
golongan, yaitu :
1.
Usaha pencegahan (usaha preventif)
2.
Usaha pengobatan (usaha kuratif)
3.
Usaha rehabilitasi
Dari ketiga jenis usaha ini,
usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama, karena dengan usaha
pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memerlukan biaya yang
lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi.
2.5 Health Promotion
a. Definisi
Usaha untuk meningkatkan nilai kesehatan
melalui pemeliharaan secara umum yang bertujuan untuk meningkatkan nilai
kesehatan .
b. Kegiatan
1. tenaga kesehatan memberikan
konseling tentang latihan gerak fisik pada
wanita
menopause
2. memberikan
konseling tentang pemeriksaan rutin sederhana
3. tenaga
kesehatan menganjurkan untuk makan makanan yang berserat untuk wanita menopause
2.6 Spesifik Protection
a. Definisi
Usaha
pencegahan terhadap penyakit dengan cara memberikan perlindungan khusus dengan
tujuan untuk mencega terjadinya penyakit
b. Kegiatan
1. wanita pasca menopause perlu menjalani Terapi
Sulih Hormon (TSH)
Banyak
ahli yang menganjurkan TSH dengan tujuan untuk :
Mengurangi
gejala menopause yang tidak diinginkan.
Membantu
mengurangi kekeringan pada vagina.
Mencegah
terjadinya osteoporosis.
Untuk
mengurangi resiko dari TSH dan tetap mendapatkan keuntungan dari TSH, para ahli
menganjurkan:
Menambahkan
progesteron terhadap estrogen.
Menambahkan
testosteron terhadap estrogen.
Menggunakan
dosis estrogen yang paling rendah.
Melakukan pemeriksaan secara teratur, termasuk pemeriksa panggul,
dan Pap smear sehingga kelainan bisa ditemukan sedinimungkin.
2. Pemberian obat
– obatan dan terapi
Kepada
wanita tersebut biasanya diberikan obat anti-cemas, progesteron atau klonidin
untuk mengurangi hot flashes. Untuk mengurangi depersi, kecemasan, mudah
tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti-depresi.
2.7 Early diagnosis and Promtreatent
a. Definisi
Usaha
untuk ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati tepatdan adekuat
sehingga dalam waktu singkat dapat dipuihkan kesehtannya
b. Kegiatan
Ketika
Anda mulai mencari obat herbal menopause yang tepat, mungkin terkejut dengan
banyaknya jenis produk. Sebaiknya Anda mendatangi dokter kandungan untuk
mendapatkan nasihat obat herbal apa yang aman dan efektif buat Anda. Dokter
juga bisa memberikan informasi metode yang telah efektif untuk pasien lain.Selain
dokter, konsultan herbal di toko lokal Anda patut untuk dimintai nasihat.
Kemungkinan besar, mereka telah mendapatkan informasi dari pasien yang mengaami
gejala yang sama. Berdasarkan pengetahuan ini, mereka mungkin dapat mengarahkan
Anda ke jalan yang benar.
Adapun
obat-obatan herbal tersebut, antara lain adalah black cohos. Herbal ini yang
paling populer digunakan untuk mengurangi gejala menopause. Tanaman ini juga
berkhasiat untuk mengurangi kecemasan, hot flashes, dan berkeringat di malam
hari.Pasque Bunga juga merupakan obat herbal yang bermanfaat untuk mengatasi
gejala menopause. Ia menawarkan efek seperti obat penenang ringan.Obat herbal
lainnya adalah MellowPause yang bisa membantu untuk beberapa gejala. Kedelai,
campuran Black cohosh dan bunga Pasque juga sangat membantu mengurangi hot
flashes, berkeringat di malam hari, perubahan suasana hati, dan insomnia. Nama
lainnya adalah Menocore. Sebuah kombinasi herbal yang berhubungan dengan gejala
yang sama. Ini berisi campuran produk herbal alami yang berbeda.
2.8 Disability Limitation
a. definisi
Usaha untuk membatasi kecacatan dan
berusaha untk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan oleh penyakit
b. Tujuan
a. Agar
pasien sembuh kembali
b. Bila
sudah terjadi sakit tidak bertambah berat
c. Kegiatan
1.
Peningkatan pengetahuan mengenai Menopause
2. Pencegahan
terjadinya Menopause dini
3.
Pencegahan terjadinya komplikasi penyakit dalam menopause
4.
Pemberian dukungan psikologis sosial dan perwatan terhadap ibu menopause
2.9 Rehabilitation
a. Definisi
Usaha untuk mengembalikan klien kedalam
masyarakat yang berguna unuk dirinya dan masyarakat.Tujuannya adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan
fisik, metal, dan sosial penderita sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya
b. Kegiatan
1. Menyadarkan masyarakat bahwa setiap wanita akan mengalami
menopause
2. Memberikan motivasi kepada wanita tentang cara mencegah
menopause dini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menopause sebenarnya dapat terjadi pada semua wanita, namun dapat
diperlambat kedatangannya sehingga tidak akan terjadi menopause dini. Cara
memperlambat terjadinya menopause yaitu dengan cara
1.
Wanita
harus banyak mengkonsumsi makanan yang bergizi khususnya yang mengandung
vitamin E dan berserat
2.
Bila
wanita mampu di sarankan manggunakan TSH
3.
Wanita
di sarankan untuk olahraga yang teratur
4.
Wanita
di sarankan untuk mengkonsumsi obat herbal sesuai dengan anjuran dokter
5.
Wanita
di sarankan untuk selalu berfikir positif dan tidak stress
3.2 Saran
Kami sebagai mahasiswa khususnya yang
berada dalam dunia kesehatan menyarankan agar para wanita untuk menjaga
kesehatan reproduksinya untuk mencegah terjadinya menopause dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar